Apa itu Perencanaan dalam Agribisnis?
Salah satu dokumen
penting dalam setiap usaha adalah business plan atau rencana bisnisnya. Sudah
menjadi hal umum di kalangan praktisi agribisnis, baik itu pengusaha, investor,
konsultan atau pihak-pihak lainnya untuk meminta sebuah perencanaan dari suatu
usaha agribisnis atau usaha pertanian. Oleh karena itu, perencanan agribisnis
mempunyai banyak manfaat terutama untuk para pelaku usaha pertanian itu
sendiri.
Pengertian
perencanaan agribisnis secara operasional diterangkan dalam buku Seri
Agribisnis yang dikeluarkan oleh Badan Pendidikan dan Latihan Pertanian,
Departemen Pertanian (1993) sebagai berikut “ perencanaan agribisnis adalah
usaha sistematis untuk mencari alternatif-alternatif baru disertai dengan
penghitungan konsekuensi finansial terhadap hasil dan biayanya“.
Perencanaan pada dasarnya dapat menjawab pertanyaan 5W dan 1 H, What (apa),
Where (dimana), When (kapan), Who (siapa), Why (mengapa), How (bagaimana)
yakni:
1.Apa yang akan dilakukan ? merujuk pada satu jenis kegiatan (usaha atau bagian
dari usaha) dan hasil yang ingin dicapai/dilaksanakan
2. Dimana kegiatan dilakukan? Merujuk pada lokasi /tempat kegiatan produksi/
pemasaran / pembelian saprodi atau sapronak
3. Kapan kegiatan tersebut dijalankan? Merujuk pada waktu mulai usaha, panen,
kebutuhan pembiayaan.
4.Siapa yang melaksanakan? Merujuk pada siapa yang akan melaksanakan atau
bertanggung jawab terhadap pengadaan faktor produksi, melakukan proses produksi
primer (on farm) dan pengolahan/pemberian nilai tambah serta pemasaran.
5. Mengapa usaha tersebut dilaksanakan? Merujuk pada keberadaan peluang, misal
peluang pasar, ketersediaan faktor produksi
6.Bagaimana
usaha tersebut dilaksanakan? Merujuk pada langkah-langkah pengorganisasian
suatu kegiatan agribisnis dalam kelompok, kombinasi penggunaan input-input
produksi, sehingga diperoleh hasil optimal.
Beberapa teknik perencanaan akan sangat membantu petani dalam mengambil
keputusan untuk waktu yang akan datang disertai dengan pertimbangan atas
hasil-hasil di masa lalu.
Secara singkat,
perencanaan bisnis dapat didefinisikan sebagai dokumen yang memuat strategi
usaha, tujuan, dan bagaimana bisnis itu dijalankan untuk mencapai tujuannya.
Dengan perencanaan bisnis pelaku usaha akan diarahkan secara sistematis
terhadap seluruh aspek dalam suatu usaha, sehingga oleh karenanya mereka akan
lebih memahami bisnis, industry dan lingkungan pasar di mana bisnis/usaha
mereka berada. Perencanaan bisnis juga membantu pengusaha dalam mendefinisikan
tujuan bisnisnya untuk menghadapi dampak dari ketidak pastian yang akan
dihadapi di masa depan. Membuat perencanaan bisnis mungkin akan menyita cukup
waktu dan tenaga, namun itu sangat barharga bagi keberlangsungan suatu usaha.
Karena bisnis itu berlangsung pada lingkungan yang selalu berubah setiap saat,
maka perencanaan bisnis juga harus secara periodic direvisi untuk memastikan
bahwa bisnis yang dijalankan itu sesua dengan arah yang diharapkan.
Sebagaimana
manajemen organisasi yang lain, dalam manajemen agribisnis juga diterapkan
fungsi-fungsi manajemen yang telah diterapkan di berbagai kalangan umum, yang
dimulai dari fungsi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, evaluasi dan
pengendalian. Agribisnis sebagai suatu bidang usaha akan menjadi lebih efisien
dan menguntungkan apabila dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan ketelitian
dalam perencanaan, pengambilan keputusan, serta pelaksanaan pada saat yang
tepat. Oleh karena itu fungsi perencanaan memegang peranan yang sangat penting
dalam agribisnis agar usaha agribisnis tidak mengalami kegagalan.
Menurut Sa’id (2004) fungsi perencanaan mencakup semua kegiatan yang ditujukan
untuk menyusun program kerja selama periode teretntu pada masa yang akan dating
berdasarkan visi, misi, tujuan, serta sasaran organisasi. Perencanaan dalam
agribisnis dapat dilakukan keuangan, pemasaran, produksi, persediaan, dan
lain-lain. Tujuannya agar perusahaan agribisnis mendapatkan posisi yang terbaik
berdasarkan kondisi bisnis dan permintaan konsumen pada masa mendatang.
5 Aspek
dalam Perencanaan Agribisnis
ecara umum, perencanaan dalam agribisnis terdiri dari
lima aspek atau lima langkah:
1. Penyusunan Vision and Mission
Statement Agribisnis
2. Perencanaan Pemasaran (Marketing
Plan)
3. Perencanaan Produksi (Production
Plan)
4. Perencanaan Keuangan (Financial
Plan)
5. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Human
Resource Plan)
Aspek pertama dalam perencanaan agribisnis adalah Penyusunan
Vision and Mission Statement.
Hal ini adalah mengenai ke mana bisnis itu akan
diarahkan. Ini adalah landasan dari perencanaa bisnis. Penyusunan visi dan misi
usaha ini bisa diawali dengan melakukan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, Threats) terhadap organisasi dan usaha yang dijalankan. Vision
statement menjelaskan mengenai mengapa bisnis ini dijalankan dan kemana organisasi
atau usaha di masa depan. Adapun mission statement menjelaskan mengenai
langkah-langkah praktis yang dijalankan untuk mencapai visi usaha, baik
mengenai posisi perusahaan di kalangan industry lainnya, jenis produk yang akan
dijual dan layanan yang disediakan.
Aspek kedua dari perencanaan bisnis adalah Penyusunan Rencana
Pemasaran.
Ada dua hal penting dalam aspek perencanaan pemasaran,
yaitu pertama mengenai posisi perusahaan di kalangan industry dan kedua
berkaitan dengan informasi pasar dari produk yang dijual perusahaan. Termasuk
diantaranya mengenai siapa yang membeli produk perusahaan, tipe konsumen
seperti apa, berapa kemampuan konsumen dalam membeli produk, harga produk yang
diinginkan. Termasuk dalam aspek perencanaan pemasaran adalah mengenai strategi
marketing yang akan dijalankan perusahaan, apa iklan yang akan dipublikaskan
dan media mana yang akan dipakai perusahaan.
Aspek ketiga dari perencanaan bisnis adalah Peyusunan Rencana
Produksi.
Termasuk dalam aspek ini adalah perencanaan penggunaan
asset dan sarana perusahaan. Prinsip utama dalam perencanaan produksi adalah
market orientation artinya memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan pasar.
Aspek keempat dari perencanaan bisnis adalah Perencanaan
Keuangan.
Ini adalah aspek yang krusial karena berkaitan dengan
sesuatu yang akan membuat bisnis itu jalan, yaitu keuangan. Karena tujuan dari
suatu usaha adalah menciptan keuntungan atau secara kasat mata berarti uang.
Dikarenakan penting dan krusialnya hal ini maka disarankan untuk menyusun
perencanaan keuangan bersama dengan konsultan keuangan atau akuntan agar dapat
direncakanan strategi keuangan yang paling tepat.
Aspek terakhir atau kelima adalah Perencanaan Sumber Daya Manusia.
Suatu bisnis akan berjalan jika ada manusia yang menggerakkannya.
Dalam beberapa jenis usaha seperti pertanian, pengeluaran tenaga kerja
menyumbang porsi terbesar dari seluruh pengeluaran perusahaan. Oleh karenanya,
biaya tenaga kerja terkadang merupakan hal yang paling sulit dikelola. Oleh
karenanya pengelolaan sumber daya manusia yang baik dan terrencana akan
memberikan hasil yang baik dan meningkatkan produktivitas usaha, memberikan
keuntungan finansial dan memberikan kepuasan bagi tenaga kerja.
Satu hal
penting yang dapat dilakukan untuk kesuksesan usaha di masa depan adalah dengan
merencanakan. Proses perencanaan mungkin akan memakan waktu yang tidak sebentar
untuk diselesaikan, namun demikian akan menjadi asset yang berharga bagi
perusahaan, mengefektifkan sumber daya manusia untuk bekerja mencapai tujuan
perusahaan.
Perencanaan usaha tidak cuma penting untuk perusahaan
besar, kegiatan usaha pertanian skala kecil, bahkan sebuah usaha rumah tangga
sekalipun akan mendapatkan manfaat yang banyak dari perencanaan usaha seperti
perusahaan besar. Di sektor pertanian, terutama di sektor on farm, usaha kecil
selalu berkompetisi dengan perusahaan besar. Perencanaan bisnis akan membantu
perusahaan dan petani dengan bermacam skala usaha tentang pemahaman yang baik
mengenai posisinya di antara para pelaku usaha lainnya. Hal ini tentu akan
membantu para pelaku usaha untuk menentukan tujuan dan menyusun strategi untuk
mencapai tujuan usahanya itu.
0 comments:
Post a Comment