SISTEM PERTANIAN KOTA KAYA ( SI TATA YA)
Di era milenial 4.0 ini menjadi bonus demografris penduduk usia produktif yang signifikan bagi indonesia, kondisi dimana penduduk usia produktif lebih banyak dari pada non produktif. Ini merupakan window of opportunity bagi Indonesia untuk lebih menggenjot sektor sektor prioritas demi tercapainya tujuan nasional. Generasi muda menjadi kunci untuk mewujudkan cita cita bangsa tersebut, dengan berbagai inovasi, ide dan gagasan serta implementasi langsung sangat dibutuhkan saat ini.
Berbeda dengan sektor pertanian yang mulai kehilangan generasinya. Minat generasi milenial terhadap sektor pertanian masih rendah, masih dianggap oleh sebagian teman-teman sebagai suatu profesi dengan nilai pendapatan yang rendah atau bisa di klasifikasikan dalam kategori pra sejahtera. Pola pikir seperti ini yang perlu diubah dengan cara menghadirkan terobosan pertanian yang modern sehingga minat ke dunia pertanian bisa meningkat.
Indonesia merupakan negara agraris terbesar di dunia, yang dimana hamparan areal persawahan sangat melimpah dan swasembada pangan sedang di galakkan oleh kementerian pertanian saat ini demi mewujudkan swasembada pangan dan menjadi lumbung pangan dunia 2045 yang menjadi roadmap Kementerian Pertanian. Namun beberapa kendala di dalamnya yaitu terkait lahan yang semakin sempit dan regenerasi petani yang masih kurang menjadikan cita-cita tersebut sedikit tersendat.
Beberapa kendala yang dihadapi yaitu sikap menggantungkan masyarakat perkotaan ke masyarakat pedesaan untuk mencukupi produksi pangannya. Sementara di perkotaan lahan semakin tergerus pembangunan kota. Di samping pertumbuhan penduduk yang tinggi yang memerlukan tempat tinggal, juga ketersediaan pangan yang sangat diperlukan. Maka, perlu ide cemerlang supaya hal tersebut bisa berjalan beriringan dan tidak menjadi permasalahan di masa depan.
Gagasan dan ide-ide terus dilakukan untuk bisa mengimbangi hal tersebut. Di era milenial ini selain berorientasi pada bisnis, mereka juga berorientasi pada teknologi. Pada kesempatan kali ini kami memiliki inovasi yang menggabungkan beberapa aspek diantaranya adalah budidaya jamur, budidaya cacing, budidaya ikan dan sayuran hidroponik. Kami sebut sebagai SI TATA YA ( Sistem Pertanian Kota Kaya) untuk mewujudkan “INDONESIAN AGRICULTURAL MILLENIAL AND SUSTAINABLE 2030”.
Sistem pertanian merupakan pengelolaan komoditas tanaman untuk memperoleh hasil yang diinginkan yaitu berupa bahan pangan, keuntungan financial, kepuasan batin atau gabungan dari ketiganya. Sistem pertanian di daerah tropika, termasuk Indonesia berbeda dengan daerah subtropis dan daerah beriklim sedang. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kondisi iklim, jenis tanaman dan keadaan sosial ekonomi petaninya. Salah satunya di perkotaan, di daerah perkotaan sangat terbatas akan tempat untuk melaksanakan kegiatan pertanian. Oleh karena itu sistem pertanian kota kaya sangat mampu untuk menjadi terobosan masyarakat diperkotaan. Karena sistem ini tidak terlalu memerlukan tempat yang luas dan mampu menghasilkan keuntungan ganda.
“SI TATA YA” merupakan gabungan dari beberapa usaha. Yang sebelumnya hanya mendirikan usaha tani sendiri-sendiri, akan tetapi disistem ini semuanya digabung menjadi satu sehingga dapat meraih profit ganda. Sistem ini berawal dari budidaya jamur, budidaya jamur sendiri sangat menguntungkan karena budidayanya yang sangat mudah dan bisa produktif setiap hari panen. Ketika baglog atau media jamur telah usai atau habis masanya, maka sisa baglog tersebut dapat dibagi ke dalam 2 bagian. Pertama, baglog dimanfaatkan untuk ternak cacing. Seperti yang kita ketahui bawasannya baglog dapat menjadi media ataupun makanan untuk cacing. Jadi, dengan memberikan baglog buangan, kita tidak perlu lagi setiap hari mencari ampas tahu untuk pakannya, dan pemberiannya pun bisa jadi hanya sedikit saja. Dan tujuannya terakhir ke penjualan dan pastinya akan mendapatkan profit yang tinggi. Kedua, sisa baglog yang awal tadi selain untuk pakan cacing, juga bisa untuk makanan ikan. Setelah dimakan ikan ataupun ikannya kita kasih campuran dengan bahan lain, makan ikan akan mengeluarkan kotorannya dan tersebar dikolam tersebut. Untuk air didalam kolam dapat dimanfaatkan untuk proses budidaya hidroponik. Air yang ada dikolam akan mengaliri tumbuhan di hidroponik sehingga tumbuhan dapat tumbuh dengan semestinya. Air dari kolam tersebut membawa nutrisi ataupun sisa kotoran ikan , sehingga tumbuhan bukan hanya tumbuh saja, tapi juga kualitasnya akan meningkat. Siklus antara kolam dan hidroponik akan terulang secara terus menerus.
0 comments:
Post a Comment