Pages

Banner 468 x 60px

 

Sunday, July 10, 2022

TEKNIK JITU BUDIDAYA BAWANG DAUN

0 comments

 


TEKNIK JITU BUDIDAYA BAWANG DAUN


 Nama latin bawang daun  Allium fistulosum L.; Famili : Liliaceae, tipe Cultivar : Rp (Lokal Cipanas), Fragrant, Miranda, Freda, Lorie, dan Linda.

Pembibitan dengan Persemaian

Benih disemaikan dalam bedengan dengan lebar 100 – 120 cm dan panjang lahan. Tanah diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang yang telah diayak sebanyak 2 kg/m. Bedengan diberi atap plastik bening setinggi 100 – 150 cm di sisi Timur dan 60 – 80 cm di sisi Barat.

Benih ditaburkan di dalam larikan melintang sedalam 1 cm, jarak antar larikan 10 cm. Tutup dengan daun pisang/karung goni basah. Lalu  setelah berkecambah penutup dibuka.

Penyiraman setiap hari, tanaman diberi dengan pupuk daun sebanyak 1/3 – 1/2 dosis anjuran dengan cara semprot (umur 1 bulan). Bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian 10 – 15 cm siap dipindahtanamkan.

Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur sekitar 2,5 bulan dan sehat. Rumpun dibongkar bersama akarnya, bersihkan tanah pada akar/ dan buang daun tua. Pisahkan rumpun agar didapatkan beberapa rumpun baru yang terdiri atas 1 – 3 anakan. Buang sebagian daun, lalu bibit disimpan pada tempat lembab dan teduh selama 5 – 7 hari.

Pengolahan Lahan

Pengolahan lahan dilakukan 15 – 30 hari saat sebelum tanam. Pembedengan di lahan sawah/ tanah darat (lahan kering) : bersihkan areal dari gulma dan batu serta kerikil, olah tanah sedalam 30 – 40 cm hingga gembur, buat parit untuk pemasukan dan pengeluaran air, buat bedengan selebar 80 – 100 cm, tinggi 30 cm dengan lebar antar bedengan 25 – 30 cm, lalu campur merata dengan tanah, 10 s/d 15 ton/ha pupuk kandang kemudian ratakan permukaan bedengan.

Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5 dengan 1 – 2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata dengan tanah pada kedalaman 30 cm.


Penanaman

Bawang daun biasanya ditanaman dengan pola tanam tumpang sari. Bibit ditanam pada antara tanaman utama yang berumur lebih panjang dari bawang daun. Sebelum tajuk di tanaman utama saling menutup, bawang daun harus sudah dipanen. Sistem tumpang sari dapat juga dengan tanaman cabe, wortel dan sayuran daun lain. Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober) atau awal kemarau (Maret).

Lubang tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm sedalam ± 10 cm. Sebelum penanaman, bibit dari persemaian dicabut dengan hati – hati, sebagian akar dan daun dipotong. Sebagian akar dari bibit rumpun induk juga dibuang.

Rendam dalam larutan fungisida konsentrasi rendah (30 s/d 50 prosen dari dosis anjuran) selama 10 – 15 menit. Tanam bibit dalam lubang dan padatkan tanah di sekitar pangkal bibit pelan-pelan.

 


Pemeliharaan

Penyulaman dilakukan paling lambat 15 hari setelah tanam. Gulma disiangi dua kali, yaitu umur 3 – 4 minggu dan 6 minggu dengan cangkul/kored. Pembubunan pada bagian dasar tunas selama 4 minggu sebelum panen. Potong tangkai bunga dan daun tua untuk merangsang pertumbuhan anakan. Siram 2 kali sehari dan tidak boleh becek/terlalu basah. Penyemprotan pestisida gunakan jika perlu/jika sudah ada tanda awal munculnya hama dan penyakit.

Hama dan Penyakit

Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua) Pengendalian: cara pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae dan pengendalian kimia dengan Hostathion 40 EC, Orthene 75 SP, Cascade 50 EC atau dengan perangkap ngengat.

Ulat tanah (Agrotis ipsilon)

Pengendalian mekanis: mengumpulkan ulat di malam hari, menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae. Pengendalian kimia: umpan beracun yang dipasang di malam hari berupa campuran 250 gram Dipterex 95 Sl 125, 10 kg dedak dan 0,5 gram gula merah dan dilarutkan dalam 10 liter air; Insektisida berupa Dursban 20 EC atau Hostahion 40 EC.

Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci)

Pengendalian: rotasi tanaman bukan Liliaceae; menanam serempak; memasang perangkap serangga berupa kertas/dengan insektisida Mesurol 50 WP.

Bercak ungu (Alternaria porri)

Pengendalian: cara perbaikan tata air tanah, rotasi dengan tanaman bukan Liliaceae dan menggunakan bibit sehat. Fungisida yang digunakan adalah Antracol 70 WP, Dithane M-45, Orthocide 50 WP atau Difolatan 4F.

Embun tepung (Peronospora destructor)

Pengendalian: menggunakan benih/bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Lilia ceae dan fungisida Dithane M-45, Antracol 70 WP atau Daconil 75 SP.

Busuk leher batang (Bortrytis allii)

Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk. Pengendalian: rotasi tanaman bukan Liliacea, penggunaan benih atau bibit sehat, meningkatkan kebersihan kebun dan tanaman dan fungisida Dithane M-45 atau Daconil 75 WP.

Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes)

Gejala: daun bawah rebah, pada pangkal daun mengecil dan tanaman mati mendadak.

Pengendalian: menggunakan bibit/benih sehat, perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanaman yang sakit dan fungisida Antracol 70 WP dan Daconil 75 WP.

Panen

Umur Panen 2,5 bulan setelah tanam. Jumlah anakan maksimal (7 s/d 10 anakan), beberapa daun menguning. Seluruh rumpun dibongkar dengan cangkul/kored pada sore hari/pagi hari. Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.



 



0 comments:

Post a Comment

 
Dunia Pertanian © 2018