CARA MEMBUAT PUPUK ORGANIK CAIR
BIO URINE SAPI
Beberapa tahun lalu urine masih dianggap sebagai
musuh dikandang-kandang ternak karena selain menimbulkan aroma yang tidak sedap
juga merupakan sumber pencemaran lingkungan. Namun beberapa tahun belakangan
urine sudah marak dikembangkan selain sebagai penyubur tanaman, juga sebagai
pengendali hama setelah melakukan proses pengolahan. Urine ternak sapi
segar mengandung hara yang masih rendah, serta mengandung unsur pathogen bagi
tanaman. Oleh karena itu disarankan urine digunakan setelah di fermentasi yang
umum disebut bio urine. Pengolahan urine ternak sapi sangat ekonomis yang dapat
meningkatkan pendapatan peternak itu sendiri. Satu ekor sapi bali dapat
menghasilkan urine sebanyak 5 liter per hari. Beberapa manfaat bio urine
antara lain 1) mempunyai efek jangka panjang yang baik bagi tanah, yaitu
dapat memperbaiki struktur kandungan organik tanah 2) perangsang pertumbuhan
akar tanaman pada benih/bibit 3) Sebagai Pupuk daun organik 4) Dengan dicampur
pestisida organik bisa membuka daun yang keriting akibat serangan thrip 5)
mencegah datangnya berbagai hama tanaman
Pupuk cair bio urine juga memiliki beberapa
kelebihan antara lain 1) dapat secara cepat mengatasi defesiensi hara, 2)
jumlah kandungan nitrogen, fosfor, kalium dan air lebih banyak jika
dibandingkan dengan kotoran sapi padat, 3) volume penggunaan lebih hemat
dibandingkan pupuk organik padat serta aplikasinya lebih mudah karena dapat
diberikan dengan penyemprotan atau penyiraman, 4) mudah membuatnya, serta 5)
murah harganya.
ALAT DAN BAHAN
Urine sapi
Rempah rempah
Larutan gula
Em-4
Alat pengaduk
Cara pembuatan :
1. Siapkan urine sapi pada bak penampungan
2. masukan sereh wangi yang sudah dicacah ke dalam urine guna
mengurangi bau menyengat dari urine dengan perbandingan 0,5 kg serai untuk 25 L
bahan urine
3. siapkan larutan molasses, atau gula merah dengan perbandingan 12,5
ml molasses untuk 0,5 L air bersih
4. Larutkan bio activator ke dalam larutan molasses, aduk lalu
diamkan selama 30 menit
5. Masukkan larutan bio activator ke dalam urine, kemudian tutup
wadah fermentasi, dan simpan selama 4 minggu,
6. buka tutup wadah setiap 1 minggu sekali dan lakukan pengadukan
selama 15 menit
7. setelah 4 minggu, lakukan sirkulasi dengan menggunakan tangga
selama 24 jam guna membuang unsur ammonia yang bersifat patogen bagi tanaman
8. lakukan pengemasan
Setelah melalui proses tersebut di atas,
diperoleh kandungan kimia dan biologis sebagai berikut:
Perbandingan karakteristik antara Biourine
Petaling 2 dengan urine yang tidak diolah
No |
Parameter Analisis |
Satuan |
Jumlah |
1 |
pH |
- |
8.33-8.35 |
2 |
EC |
mS/cm |
32.2 |
3 |
Kadar air |
% (b/b) |
2,871 |
4 |
Kandungan H2O |
% |
96.44 |
5 |
Padatan |
% larutan |
3.56 |
6 |
Kadar abu |
% padatan |
60.08 |
7 |
C organik |
% padatan |
21.29 |
8 |
N |
% padatan |
1.67 |
9 |
Nisbah C/N |
- |
12.75 |
10 |
P |
% padatan |
2.59 |
11 |
K |
% padatan |
22.30 |
12 |
Na |
% padatan |
6.27 |
13 |
Ca |
% padatan |
0.47 |
14 |
Mg |
% padatan |
1,80 |
15 |
Fe |
ppm padatan |
372.90 |
16 |
Mn |
ppm padatan |
16.68 |
17 |
Cu |
ppm padatan |
72.12 |
18 |
Zn |
ppm padatan |
31.57 |
0 comments:
Post a Comment