PASCA PANEN TANAMAN BELIMBING
1.1
Tanaman Belimbing
1.1.1
Klasifikasi Tanaman Belimbing
Menurut sejarah persebarannya belimbing
termasuk satu jenis buah tropis yang sudah lama dikenal dan ditanam di
Indonesia. Berdasarkan penelusuran dari literature, ditemukan bahwa tanaman
belimbing berasal dari kawasan Asia, terutama Malaysia. Namun Nikolai Ivanovich
Vavilovanaman, seorang botani Soviet memastikan sentrum utama tanaman belimbing
adalah India, kemudian menyebar luas ke berbagai negara yang beriklim tropis
lainnya (Rukmana, 2010).
Menurut Manik, et al. 2017 Belimbing
dibedakan atas dua macam, yaitu belimbing manis (Averrhoa carambola L.) dan
belimbing wuluh (Averhoa belimbi L.). Belimbing wuluh sering digunakan untuk
bumbu masakan, sedangkan belimbing manis digunakan untuk konsumsi keseharian.
Dalam sistematika tumbuhan, belimbing manis diklasifikasikan sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi
: Spermatopyta
Sub
divisi : Angiospermae
Kelas
: Dicotyledone
Ordo :
Oxalidales
Famili
: Oxalidaceae
Genus
: Avverrhoa
Species
: Averrhoa carambola L.
Tanaman Belimbing
adalah tanaman yang berbentuk pohon yang tinggi. Batang tanaman belimbing keras
dan kuat, seperti tanaman pohon pada umumnya. Jenis akar tanaman belimbing
adalah akar tunggang. Tanaman belimbing memiliki percabangan yang banyak,
arahnya agak mendatar sehingga pohon terlihat rindang. Tanaman belimbing juga
berbungan sepanjang tahun sehingga tidak memiliki musim (Surani, 2017)
Karakter morfologi pada masing-masing
organ tanaman belimbing manis memiliki ciri khas tersendiri. Karakter buah
merupakan karakter reproduktif yang paling menonjol untuk menjelaskan perbedaan
pada masing-masing varietas. Karakter anatomi pada dua varietas terpilih menunjukkan
tipe stomata parasitik dan tipe trikoma uniselular. (Ula, 2016)
1.1.2 Varietas Tanaman Belimbing
Menurut Priadi (2016) ada beberapa
varietas elimbing yang tersebar di Indonesia, diantaranya yaitu :
a) Varietas Bangkok
Varietas Bangkok memiliki warna daun
hijau tua, permukaan daun cembung, duduk daun berhadapan, bentuk daun bundar
telur melebar ke samping, pangkal daun membulat pada daun yang paling atas dan
asimetrik pada daun yang di pinggir dan ujung daun meruncing.Bunganya mirip
dengan bunga belimbing Varietas Malaya. Cabang bunganya lebih rapat dan
batang/cabang bunganya berwarna merah. Petal berjumlah 5 buah saling
berlekatan, warnanya ungu dengan tepi berwarna merah muda, sepal berjumlah 5
buah saling berseling dengan petal, terdapat benang sari atas dan bawah, putik
berbentuk tabung.Buah yang matang berwarna kuning, bisa dipanen pada saat 65
hari setelah berbunga. Rasa buah manis asam dan mengandung banyak air.
b) Varietas Demak
Varietas Demak memiliki warna daun hijau
tua, permukaan daun cekung, daun tipis, duduk daun berhadapan,bentuk daun
bundar telur, pangkal daun membulat pada daun yang paling atas dan asimetrik
pada daun yang di pinggir, ujung daun meruncing .Bentuk bunga bulat, kecil,
tersusun dalam suatu tandan, warna tandan bunga merah tua, warna mahkota bunga
merah keunguan sedangkan warna benang sari kekuningan. Jumlah bunga per tandan
antara 1–3 buah. Petal bejumlah 5 buah berwarna ungu tua, terdapat benang sari
di bagian bawah ovul, dan mempunyai putik berbentuk tabung.Buah muda berwarna hijau
muda, sedangkan buah matang berwarna putih kekuningan, buah matang dapat
dipanen 65 hari setelah berbunga, Rasa buah manis asam, kurang renyah dan
mengandung banyak air.
c) Varietas Filipin
Daunnya berwarna hijau tua agak cekung
dan lebih kaku. Duduk daunnya berseling. Bentuk daunnya bulat telur dan daun
pada ujung tangkai berbentuk runcing.Pucuk belimbing varietas ini terlihat
lebih bulat dan bunganya majemuk berseling berhadapan. Batang bunga halus,
ujung tiap cabang mempunyai maksimal 3 bunga. Petal dan sepal masing-masing
berjumlah 5 buah dan letaknya berselang-seling.Buah muda berwarna hijau muda,
buah matang kuning tua. Buah matang 65 hari setelah berbunga. Warnanya
mendekati hijai. Rasanya manis asam dan sangat banyak mengandung air.
1.1.3 Kandungan Zat
Gizi dan Manfaat pada Belimbing
Menurut Marianti (2020)
manfaat utama tanaman ini sebagai makan buah segar maupun makanan buah olahan
ataupun obat tadisional. Manfaat lainnya sebagai menurunkan berat badan, mengendalikan
kadar gula darah, memperkuat sistem imunitas, meredakan
sakit maag dan mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Buah-buahan sangat penting
manfaatnya bagi kesehatan tubuh. Manfaat buah-buahan yang utama adalah sebagai
sumber protein, vitamin, dan mineral nabati yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan jasmani sekaligus kesehatan. Belimbing memiliki banyak kandungan
gizi yang terkandung di dalamnya.
1.1.4
Syarat Tumbuh Tanaman Belimbing
Budidaya tanaman
belimbing angin berperan dalam penyerbukan, namun angin yang kencang dapat
menyebabkan kerontokan pada bunga. belimbing merupakan tanaman daerah tropis
dan dapat tumbuh di daerah subtropis dengan intensitas curah hujan yang
diperlukan berkisar antara 1000 - 2000 mm/tahun dan merata sepanjang tahun.
Tanaman belimbing dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada
suhu sekitar 23 - 28 0C di siang hari. Kekurangan sinar matahari dapat
menyebabkan penurunan hasil atau kurang sempurna (kerdil) idealnya mendapat
sinar matahari secara memadai dengan intensitas penyinaran 45–50 %. Tanaman
belimbing dapat tumbuh subur pada dataran rendah sampai ketinggian 500 m dpl.
Kelembaban udara sekeliling cenderung rendah karena 9 kebanyakan tumbuh di
dataran rendah dan sedang. Apabila udara mempunyai kelembaban yang rendah,
berarti udara kering karena miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk
pertumbuhan tanaman belimbing (Prahasta, 2009).
Tanaman belimbing
sebenarnya dapat tumbuh pada semua jenis tanah. Belimbing dapat tumbuh baik
pada lahan yang subur dan gembur serta banyak mengandung unsur nitrogen, bahan
organik atau pada tanah yang keadaan liat dan sedikit pasir. Derajat keasaman
tanah (pH) tidak terlalu jauh berbeda dengan tanaman lainnya, yaitu antara
5,5–7,5. dan bila kurang dari pH tersebut maka perlu dilakukan pengapuran
terlebih dahulu (Ashari, 2006).
1.1.5
Keragaan Hama dan Penyakit
Keragaan
Hama dan Penyakit pada buah belimbing. Terdapat empat jenis hama yang menyerang
yaitu aphid, kutu putih, penggerek buah, dan lalat buah. Persentase serangan
untuk hama aphid, kutu putih, dan penggerek buah relatif rendah yaitu 5-10 %.
Sedangkan untuk lalat buah rata-rata tingkat serangannya 73,33 %, intensitasnya
34,67%, dan kelimpahan populasinya 8,75 ekor/buah. (Baswarsiati, 2017)
1.2
Panen
Pengamatan panen dilakukan dengan
mengamati kriteria panen, tingkat kematangan daun siap untuk dipanen, teknik
pemanenan yang diterapkan oleh perusahaan, dan menghitung perbedaan jumlah
tanaman yang dipanen dengan rata-rata standar produksi perusahaan per hari. (Febry,
2015)
1.2.1. Ciri dan Umur
Panen
Umur panen (petik) buah belimbing sangat
dipengaruhi oleh letak geografi penanaman, yaitu faktor lingkungan dan iklim.
Di dataran rendah yang tipe iklimnya basah, umur petik buah belimbing sekitar
35–60 hari setelah pembungkusan buahatau 65–90 hari setelah bunga mekar.Ciri
buah belimbing yang sudah saatnya dipanen adalah ukurannya besar(maksimal),
telah matang dan warna buahnya berubah dari hijau menjadi putih ataukuning atau
merah atau variasi warna lainnya. Hal ini tergantung dari varietas belimbing.
Menurut Febry (2015) pengamatan warna buah setelah dipanen dilakukan dengan cara meninjau langsung warna buah dan membandingkannya dengan standar warna buah (hijau samapi kuning muda) yaitu sebagai berikut :
· Indeks 1 : berwarna hijau tua merupakan buah yang belum matang dan belum siap untuk dipasarkan.
·
Indeks
2 : berwarna hijau dan sedikit kekuningan merupakan buah matang dan sesuai
untuk diekspor.
·
Indeks
3 : berwarna kuning melebihi warna hijau, buah matang dan sesuai untuk diekspor
melalui udara.
·
Indeks
4 : berwarna kuning dominan dibandingkan hijau, buah matang dan sesuai untuk
diekspor melalui udara
·
Indeks
5 : warna kuning dengan sedikit warna hijau, buah matang sesuai untuk pasaran
lokal
·
Indeks
6 : warna kuning, buah matang dan sesuai
untuk pasar lokal.
· Indeks 7 : berwarna oranye, buah terlalu matang dan tidak sesuai untuk dipasarkan.
1.2.2 Cara Panen
Cara panen buah belimbing dilakukan dengan
cara memotong tangkainya.Pemetikan buah berlangsung secara kontinyu dengan
memilih buah yang telahmatang. Waktu panen yang paling baik adalah pagi hari,
saat buah masih segar dansebelum cuaca terlalu panas (terik). Buah belimbing
yang baru dipetik segeradimasukkan (ditampung) dalam suatu wadah secara
hati-hati agar tidak memar atau rusak. (Azmi, 2018)
1.2.3. Periode Panen
Periode panen buah belimbing, umumnya
penen perdana pada umur 3-4 tahunsetelah tanam. Pembungaan dan pembuahan
belimbing dapat terus menerus sepanjang tahun, masa panen paling lebat (banyak)
biasanya terjadi tiga kali dalam setahun. Pemanenan buah belimbing berdasarkan pada tujuan pemasaran
atau permintaan konsumen, serta beberapa indeks warna buah yang mengindikasikan
tingkat ketuaan belimbing. Pemetikan buah pada waktu yang tepat menghasilkan belimbing yang enak dan warna buah sangat
menarik. Waktu yang tidak tepat dalam melakukan pemanenan dapat menurunkan
kualitas buah belimbing, misalnya rasa asam dan sepat, warna kurang menarik,
dan jika terlalu lama dipanen maka buah akan keriput dan warnanya pucat (Azmi,
2018)
1.3 Pasca Panen
Menurut
Kementan (2013) Prinsip Penanganan Pasca Panen yang baik (GHP, Good Handling
Practices) adalah menekan tingkat kerusakan atau kehilangan hasil, menjaga mutu
cabai sesuai persyaratan standar mutu yang berlaku dan memproduksi cabai yang
terjamin Kualitas, Kualitas dan Kontinuitas (K3).
Setelah melakukan panen belimbing perlu
penanganan pascapanen lebih lanjut, terutama bila jumlahnya melimpah (banyak).
Tahapan penangan pascapanen adalah sebagai berikut:
1. Bongkar
Muat
Bongkar muat dilakukan terutama bagi lokasi produksi yang
jauh dari bangsal pascapanen. Bongkar muat merupakan kegiatan memindahkan
produk hasil panen dari tempat pengumpulan sementara ke dalam bangsal
penanganan pascapanen (Permentan, 2013).
2. Penyejukan/Pre Cooling
Penyejukan/Pre Cooling merupakan upaya untuk
menghilangkan panas lapang pada produk yang baru dipanen. Penyejukan harus
dilakukan dengan memperhatikan sirkulasi udara atau air yang baik, merata,
waktu yang cukup dan tidak menggunakan bahan yang dapat mencemari produk
(Permentan, 2013).
3. Penyembuhan Luka/Curing
Penyembuhan
luka pada buah yaitu pembiaran /pendiaman beberapa waktu agar luka yang terjadi
karena perlakuan tersebut dapat menutup/pulih (Permentan,
2013).
4. Perompesan/Trimming
Perompesan
yaitu kegiatan memisahkan atau membuang bagian produk yang tidak diinginkan
seperti memotong tangkai, membuang daun, akar, dan bagian tertentu yang tidak
diperlukan. Perompesan sebaiknya menggunakan cara dan alat yang tidak merusak
produk dan menyediakan wadah/tempat untuk menampung sampah/sisa-sisa bagian
tanaman yang dibuang (Permentan, 2013).
5. Perbaikan Warna/Degreening
Perbaikan
warna merupakan kegiatan memperbaiki warna buah yang hijau dan tidak merata
menjadi warna kuning/oranye merata dan cerah (Permentan,
2013).
6. Penyortiran
Penyortiran
merupakan kegiatan pemilahan hasil panen yang baik dari yang rusak atau cacat,
yang sehat dari yang sakit, dan benda asing lainnya. Sortasi harus dilakukan
dengan hati-hati agar hasil panen tidak rusak. Sortasi dapat menggunakan alat
dan/atau mesin sesuai sifat dan karakteristik produk hortikultura
(Permentan, 2013).
7. Pembersihan
Pembersihan
merupakan kegiatan menghilangkan kotoran fisik, kimiawi, dan biologis.
Pembersihan dapat menggunakan alat dan/ atau mesin sesuai dengan sifat dan
karakteristik produk hortikultura. Pembersihan hasil panen dapat dilakukan
dengan pencucian, perendaman, penyikatan, pengelapan, penampian, pengayakan,
dan penghembusan. Air untuk mencuci hasil panen harus sesuai baku mutu air
bersih sesuai dengan peruntukannya agar tidak terkontaminasi dengan organisme
dan bahan pencemar lainnya. Sikat untuk membersihkan hasil panen harus lembut
agar tidak melukai hasil panen. Kain lap harus bersih dan bebas dari cemaran
(Permentan, 2013).
8. Pengeringan
Pengeringan
merupakan perlakuan untuk menurunkan kadar air sampai pada kadar air tertentu
atau menghilangkan air pada permukaan kulit produk hortikultura guna menjaga
kualitas agar tidak mudah rusak dan dapat disimpan lama. Alat yang digunakan
untuk pengeringan antara lain alat pengering, sinar matahari, oven, blower, dan
freeze dryer (Permentan,
2013).
9. Pengkelasan
Pengkelasan
atau pemilahan (grading) merupakan
kegiatan pengelompokan produk hortikultura hasil sortasi/pemilahan berdasarkan
kriteria yang telah disepakati atau standar mutu yang digunakan untuk produk
hortikultura yang bersangkutan. Pemilahan produk hortikutura dapat dilakukan
secara manual dengan melibatkan banyak tenaga kerja atau secara mekanis
menggunakan mesin pemilah (grader)
(Permentan, 2013).
10. Pengemasan
Pengemasan
merupakan kegiatan untuk mewadahi dan/atau membungkus sesuai dengan
karakteristik produk. Buah
belimbing yang disimpan pada suhu 18oC dapat memperpanjang masa simpan sampai
14 hari setelah panen (HSP) dengan pengemasan styrofoam + plastic wrap, pada
pengemasan plastik dan foamnet (12 HSP) dan pengemasan kertas (10 HSP).
Sedangkan buah Belimbing pada penyimpanan suhu ruang, dengan pengemasan
styrofoam + plastik wrap dapat memperpanjang masa simpan selama 8 HSP, dan pada
pengemasan foamnet, plastik dan kertas (6 HSP) (Sumiasih, et al. 2016).
11. Pelabelan
Pelabelan
merupakan keterangan tertulis yang diberikan baik kepada produk hortikultura
maupun kemasan yang digunakan sebagai informasi tentang identitas produk
hortikultura yang bersangkutan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
(Permentan, 2013).
12. Penyimpanan
Penyimpanan
merupakan kegiatan untuk mengamankan produk hortikultura sebelum diproses atau
dikirim. Kondisi wadah, ruang, suhu, kelembaban dan atmosfer penyimpanan disesuaikan
dengan karakteristik produk dan tujuan penyimpanan (Permentan,
2013).
13. Pengangkutan/Distribusi
Pengangkutan
atau distribusi merupakan upaya memindahkan produk dari tempat pengumpulan
sementara ke bangsal pascapanen dan selama proses di dalam bangsal pascapanen,
serta dari bangsal pascapanen ke konsumen (Permentan,
2013).
14. Pemutuan Buah
Proses pemutuan buah
belimbing dapat dilakukan dengan menggunakan pengolahan citra digital berbasis
jaringan syaraf tiruan dengan variabel area, tinggi, perimeter, area cacat, dan
indeks warna RGB sebagai inputnya. (Firmansyah, et al .2019)
1.4 Segmentasi
Pasar
Menurut
Widjaya
(2017) setiap pembeli di
pasar memiliki keinginan, sumber daya, lokasi, sikap dalam membeli yang berbeda
– beda. Melalui segmentasi pasar, perusahaan membagi pasar menjadi segmen yang
lebih kecil yang dapat diraih lebih efisien dan efektif dengan produk dan jasa
yang cocok dengan kebutuhan unik pembeli.
a.
Segmenting
Consumer Markets
Ada
beberapa variabel utama dari segmentasi pasar konsumen, yaitu :
1. Geographic Segmentation
Segmentasi geografis meliputi bangsa, wilayah, negara,
kabupaten, kota, atau bahkan tetangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk
menjalankan di dalam satu atau beberapa area geografis, atau menjalankan
disemua area tetapi memperhatikan kepada perbedaan geografis dalam kebutuhan
dan keinginan.
2.
Demographic
Segmentation
Segmentasi geografis membagi pasar kedalam segmen – segmen
berdasarkan variabel seperti umur, siklus hidup, jenis kelamin, pendapatan,
pekerjaan, pendidikan, agama, etnis, dan generasi.
3.
Psychographic
Segmentation
Segmentasi psikografis membagi pembelinya kedalam,
segmentasi berbeda kedalam kelas sosial, gaya hidup, atau karakteristik
personal.
4.
Behavioral
Segmentation
Segmen ini membagi pembeli berdasarkan pengetahuan mereka,
tingkah laku, penggunaan dari barang, atau respon kepada barang.
5. Segmenting Business Markets
Konsumen dan pemasar bisnis menggunakan banyak variabel yang
sama untuk menentukan pasar lokal. Pembeli dapat melakukan segmen berdasarkan
pasar konsumen (consumer markets),
para pemasar juga menggunakan beberapa variabel tambahan, seperti karakteristik
operasi, pendekatan pembelian, faktor situasional, dan karakteristik personal.
6. Segmenting International Markets
Bentuk dari segmentasi konsumen yang mana mempunyai
kebutuhan sama dan tingkah laku pembelian bahkan mereka berada dalam lokasi di
berbeda negara.
0 comments:
Post a Comment