Pages

Banner 468 x 60px

 

Sunday, July 10, 2022

Pompa Air Hidram sebagai Irigasi Tanaman untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045

0 comments

 Pompa Air Hidram sebagai Irigasi Tanaman untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045



BAB I

PENDAHULUAN

 

1.1  Latar Belakang

Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pertanian merupakan salah satu sektor utama yang menunjang pekembangan perekonomian Indonesia. Selain itu, dengan sektor pertanian yang baik akan dicapai ketahanan pangan yang baik. Sektor pertanian yang baik juga ditunjang dengan pengairan yang baik. Saat ini di Indonesia sangat rentan kekurangan air, khususnya bagi petani. Bagi petani air adalah sumber kehidupan bagi tanamannya.

Air merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan. Kebutuhan air yang cukup banyak seringkali menimbulkan permasalahan baru bagi manusia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal jauh dari sumber air atau berada di tempat yang berada diatas sumber air. Penggunaan pompa untuk pemenuhan kebutuhan air memang sebuah solusi tepat dan telah terbukti sukses digunakan dari generasi ke generasi. . Masyarakat biasa menggunakan pompa air untuk memompakan air dari sumber air ke tempat tinggal mereka maupun kedalam ladang mereka. Namun jika dicermati secara mendalam, ternyata masih ada kendala yang dihadapi yang dihadapkan pada kebutuhan energi sebagai sumber tenaga penggerak utama (prime mover) pompa.

 Pada umumnya, penggerak utama pompa yang digunakan adalah motor listrik yang memerlukan energi listrik sebagai tenaga penggerak. Masalahnya, tidak semua daerah telah mendapatkan aliran listrik. Sementara itu, jika kebutuhan energi penggerak utama dipenuhi dengan menggunakan mesin diesel, akan dihadapkan pada masalah finansial dan daya beli masyarakat yang masih rendahPenggunaan pompa air ini juga masih mengalami kesulitan, antara lain tidak tersedianya sumber tenaga listrik atau sulitnya mendapatkan bahan bakar dan mahalnya biaya operasional pompa. 

Sehingga pompa Hidraulik ram (hidram) dinilai cukup tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebab mempunyai beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan jenis pompa yang lain, yaitu tidak membutuhkan energi listrik atau bahan bakar, tidak membutuhkan pelumasan, biaya pembuatan dan pemeliharaannya relatif murah dan pembuatannnya cukup mudah. Penelitian lain tentang berbagai rancangan dan unjuk kerja pompa hidram telah dilakukan, pada pompa hidram, terdapat satu komponen penting, yaitu tabung kompresor. Disamping untuk mendapatkan aliran pemompaan yang kontinu, tabung kompresor juga berfungsi mengurangi daya yang dibutuhkan pada pompa untuk menaikkan air. 

1.2  Rumusan Masalah

Adapun masalah-masalah yang timbul dikehidupan masyarakat mengenai hal ini :

1.      Penyediaan air di daerah kesulitan sumber air

2.      Pengairan areal pertanian di dataran tinggi

1.3  Tujuan

Tujuan dibuatnya penelitian ini yaitu :

1.      Mengairi areal dataran tinggi dan penyediaan air di daerah minim akses ketersediaan air

2.       Menggunakan pompa air dengan biaya operasional rendah dan sumber daya alami

1.4  Manfaat

Setelah kita mempelajari penelitian ini, adapun manfaat yang kita peroleh :

1.      Dapat membuat dan mengaplikasikan alat pompa Hidraulik ram (HIDRAM)

2.      Mampu memenuhi kebutuhan air, khususnya daerah yang kurang akan akses ketersediaan air

 

 

 

 

 

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

 

2.1 Pompa Hidram

Pompa hidram atau singkatan dari hidraulic ram berasal dari kata hidro = air (cairan ), dan ram = hantaman, pukulan atau tekanan, sehingga terjemahan bebasnya menjadi tekanan air. Jadi pompa hydram adalah sebuah pompa yang energi atau tenaga penggeraknya berasal dari tekanan atau hantaman air yang masuk kedalam pompa melalui pipa. Masuknya air yang berasal dari berbagai sumber air ke dalam pompa harus berjalan secara kontinyu atau terus menerus. Alat ini sederhana dan efektif digunakan pada kondisi yang sesuai dengan syarat-syarat yang diperlukan untuk operasinya.

Dalam kerjanya alat ini,perubahan energi kinetik aliran air menjadi  tekanan dinamik dan menimbulkan efek palu air (water hammer) yang memungkinkan air mengalir dari tinggi vertical (head) yang rendah ke tempat yang lebih tinggi. Gejala palu air terjadi karena adanya air dari reservoir dialirkan melalui pipa secara tiba-tiba dihentikan oleh suatu penutupan katup, maka energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik, sehingga serangkan gelombang tekanan positif  dan negatif akan bergerak maju mundur di dalam pipa sampai terhenti akibat gesekan.

 Pompa hidram bekerja dengan prinsip kerja palu air, yaitu ketika suatu aliran fluida dihentikan secara tiba-tiba seperti dengan menutup katup dengan sangat cepat sehingga akan membentur katup dan menimbulkan tekanan yang melonjak disertai fluktuasi tekanan di sepanjang pipa untuk beberapa saat. Sebagian gelombang tekanan tersebut akan menjadi arus balik ke arah reservoir dan terjadi penurunan tekanan pada sistem pompa sehingga klep penghantar tertutup kembali sehingga klep limbah membuka kembali. Akibat dari pembebasan tekanan tersebut kembali lagi arus air dari reservoir menuju pompa akan menekan naik klep limbah sehingga terjadi penutupan tiba-tiba yang mengakibatkan terjadi proses palu air. Proses yang terjadi berulang-ulang inilah yang mendorong naik air ke pipa penghantar yang kemudian diteruskan ke penampung.

 Penggunaan hidraulik ram tidak terbatas hanya pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga dapat digunakan untuk pertanian, peternakan, dan perikanan darat.Alat ini mempunyai keuntungan dibandingkan dengan jenis pompa lainnya,yaitu  tidak membutuhkan sumber tenaga tambahan,biaya operasinya murah tidak memerlukan pelumasan, hanya memiliki dua bagian yang bergerak sehingga memperkecil terjadinya keausan, perwatannya sederhanan dan dapat bekerja secara efisien. Daya angkat vertikal minimum adalah kira-kira dua kali tinggi jatuh vertikal dan daya angkat vertikal maksimum adalah kira-kira dua puluh kali tinggi jatuh vertikal.

Karena pompa ini bekerja tanpa menggunakan bahan bakar minyak (BBM) atau tanpa motor listrik maka disebut juga “ Pompa Air Tanpa Motor “ ( Motorless Water Pump ) dan disingkat PATM. Dalam aplikasi pompa hidram perlu diperhatikan kapasitas dan ketinggian sumber air terhadap dareah, tingkat kebutuhan air dan jarak daerah. Pembuatan pompa hidram sangat sederhana dan bahan-bahannya dapat tersedia didalam negeri.

2.2 Irigasi

Sejak jaman dahulu manusia sudah memulai untuk memakai dan mengembangkan sistem irigasi. Agar dapat mempermudah dalam pengairan lahan pertanian ataupun perkebunan. Apalagi didukung dengan dekatnya wilayah yang kaya akan air atau daerah yang beriklim dengan curah hujan yang tinggi.

Irigasi adalah suatu sistem untuk mengairi suatu lahan dengan cara membendung sumber air. Atau dalam pengertian lain irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.

Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun, irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model seperti ini di indonesia biasa disebut menyiram.

 2.2.1 Jenis – jenis Irigasi

1.      Irigasi permukaan adalah pengaliran air di atas permukaan dengan ketinggian air sekitar 10 – 15 cm di atas permukaan tanah. Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier. Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.

2.      Irigasi lokal  adalah ini air distribusikan dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali atau secara lokal.

3.      Irigasi dengan penyemprotan. Adalah irigasi yang biasanya penyemprotan dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.

4.      Irigasi tradisional dengan ember. Di sini diperlukan tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.

5.      Irigasi pompa air air diambil dari sumur dalam dan dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.

6.      Irigasi tanah kering dengan terasisasi di afrika yang kering dipakai sistem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air. Ada beberapa sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu: irigasi tetes (drip irrigation), irigasi curah (sprinkler irrigation), irigasi saluran terbuka (open ditch irrigation), dan irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation).

2.2.2 Tujuan irigasi

Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian, irigasi juga memiliki tujuan lain, yaitu :

1.      Memupuk atau merabuk tanah,  air sungai juga memiliki zat – zat yang baik untuk tanaman

2.      Membilas air kotor, biasanya ini didapat di perkotaan. Saluran – saluran di daerah perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang akan mengendap apabila dibiarkan, sehingga perlu dilakukan pembilasan.

3.      Kultamase ini hanya dapat dilakukan bila air yang mengalir banyak mengandung mineral, material kasar. Karena material ini akan mengendap bila kecepatan air tidak mencukupi untuk memindahkan material tersebut.

4.      Memberantas hama, gangguan hama pada tanaman seperti sudep, tikus, wereng dan ulat dapat diberantas dengan cara menggenangi permukaan tanah tersebut dengan air sampai batas tertentu.

5.      Mengatur suhu tanah, mengatur suhu tanah, misalnya pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air yang bertujuan merendahkan suhu tanah.

6.      Membersihkan tanah, membersihkan tanah, dilakukan pada tanah yang tidak subur akibat adanya unsur-unsur racun dalam tanah. Salah satu usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya tersebut kemudian air genangan dialirkan ketempat pembuangan.

7.      Mempertinggi permukaan air tanah. Mempertinggi permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui dinding-dinding saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.

 

 

2.2.3 Fungsi Irigasi

1.      Memasok kebutuhan air tanaman

2.      Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan

3.      Menurunkan suhu tanah

4.      Mengurangi kerusakan akibat frost

5.      Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah

  

 

BAB III

METODE PENELITIAN

 

3.1 Lokasi

Penelitian mengenai kinerja pompa hidram ini akan dilaksanakan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang

3.2 Jadwal Kegiatan

Adapun jadwal kegiatan penelitian akan dilaksanakan secara 5 hari berturut-turut untuk memperoleh hasil maksimal. Penelitian dilaksanakan :

Hari        : Minggu-Kamis

Tanggal  : 1 – 5 April 2018

 

Tabel . 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Pompa Hidram

Kegiatan

H1

H2

H3

H4

H5

Pembuatan Hidram

 

 

 

 

 

Pengujian pompa 1 terhadap irigasi lahan

 

 

 

 

 

Pengujian pompa 2 terhadap tanaman didalam polybag

 

 

 

 

 

Pengujian pompa 3 terhadap tanaman didataran yang lebih tinggi

 

 

 

 

 

Pengujian pompa 4 terhadap kombinasi irigasi lahan dan polybag

 

 

 

 

 

 

Pada dasarnya untuk setiap tahapan, memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengukur kemampuan pompa hidram untuk mengairi lahan maupun polybag.

Keterangan :

   Kali ini pompa hidram akan dikombinasikan dengan pengairan (irigasi) untuk tanaman dilahan dan di polybag sehingga memungkinkan untuk memiliki keuntungan ganda. Seperti halnya pompa hidram yang lain, pompa hidram ini bekerja secara terus menerus dengan tenaga pompanya itu sendiri dan bekerja secara terus menerus.

3.4 Pengambilan Data

Dalam melakukan penelitian tentunya dipergunakan metode penelitian guna memperoleh data yang akurat dan reIevan dengan maksud dan tujuan penelitian. Untuk memperoleh data tersebut maka penulis melakukan pengumpulan data melalui :

1. Data Primer

Data primer adaiah data yang diperoleh Iangsung dari perusahaan guna memperoleh data yang berhubungan dengan topik penelitian. Data ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui :

A.   Wawancara (interview) yaitu tanya jawab dengan mengadakan komunikasi langsung dengan berwenang dalam perusahaan untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.

B.   Daftar pertanyaan (questioner) yaitu menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk angket yang ditujukan kepada responden.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari literatur-literatur dan buku-buku bacaan yang erat hubungannya dengan objek penelitian. Data ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui . Studi dokumen yaitu mengumpulkan data yang diperlukan melalui dokumen­dokumen dan literature. serta tuiisan-tuiisan yang berkaitan dengan perencanaan karier dan insentif yang ada di PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, Cabang Utama Medan.

3.5 Teknik Analisis Data

Data yang telah didapatkan selanjutnya akan dianalisa dengan teknik­teknik sebagai berikut :

1.      Teknik Analisis Dekriptif

Yaitu teknik untuk mengumpulkan data, rnengelompokkan. Sehingga data tersebut akan memberikan suatu gambaran yang sebenarnya.

2.      Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa kuantitatif. Tujuan analisis ini digunakan untuk menarik kesimpulan dan menguji hipotesis serta menga.nalisa data penelitian yang bersifat hubungan (pengaruh)

3.6 Alat dan Bahan

Saat melakukan penelitian tentunya kita memerlukan alat dan bahan yang harus kita bawa. Adapun alat dan bahannya adalah sebagai berikut :

A. Alat :

1.    Gergaji pipa

B. Bahan :

1.    Pipa

2.    Selotip

3.    Lem Pipa

4.    Pipa sambungan L dan T

5.    Selang

6.    Penyaring air

7.    Pemberat

8.    Klep

9.    Tandon

3.7 Langkah Kerja

Langkah-langkah pembuatan hidram adalah sebagai berikut :

1.    Persiapkan alat dan bahan

2.    Rangkailah pipa-pipa sesuai keinginan (potong pipa sesuai ukuran yang kita inginkan)

3.    Jangan lupa pasang klep di kerangkanya

4.    Setelah itu lem pipa di setiap bagiannya, agar lebih kuat

5.    Ketika sudah selesai, pasang pipa besar menuju arah mata air dan pasang selang sesuai arah dari tandon air

6.    Pasang pemberat pada pompa hidram, sehingga pompa bisa berjalan secara terus menerus

3.8 Biaya Pembuatan

Tabel 2. Biaya Pembuatan Hidram

No

Nama Barang

Volume

Harga Satuan

Harga Total

1

Klep

2

Rp.   40.000

Rp.   80.000

2

Pipa 1 inchi

1

Rp.   30.000

Rp.   30.000

3

Pipa 2 inchi

1

Rp.   55.000

Rp.   55.000

4

Pipa corong

4

Rp.     5.000

Rp.   20.000

5

Pipa T

2

Rp.     5.000

Rp.   10.000

6

Pipa L

1

Rp.     5.000

Rp.     5.000

7

Pipa Krat

4

Rp.     5.000

Rp.   20.000

8

Lem

2

Rp.   20.000

Rp.   40.000

9

Selang

1

Rp. 100.000

Rp. 100.000

10

Tandon

1

Rp. 100.000

Rp. 100.000

Jumlah

Rp. 360.000

 

 

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 

4.1 Pompa Hidram

   Pompa hydram adalah pompa yang bekerja secara terus-menerus dengan memanfaatkan energi kinetik yang mengalir dari air. Sehingga pompa ini oleh petani dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah di tempat yang lebih tinggi dan juga untuk mengairi tanaman dimanapun berada. Dalam hal ini kami mencoba berbagai percobaan dengan mengkolaborasikan antara pompa hydram dengan mengairi diberbagai sumber tanaman, yaitu meliputi :

1.       Pengujian pompa 1 terhadap irigasi lahan

2.       Pengujian pompa 2 terhadap tanaman didalam polybag

3.       Pengujian pompa 3 terhadap tanaman didataran yang lebih tinggi

4.       Pengujian pompa 4 terhadap kombinasi irigasi lahan dan polybag

Dari berbagai percobaan yang telah dibuat, kita dapat mengerti bawasannya :

1.      Pompa hidram mampu menjadi irigasi di tempat yang lebih tinggi

2.      Pompa hidram mampu mengairi 2 macam wadah (sawah dan polibag)

4.2 Kelebihan Hidram

Adapun kelebihan yang kita peroleh dari alat ini yaitu :

1.      Petani tidak perlu mengeluarkan biaya terus menerus ketika akan mengairi tanamannya

2.      Hemat biaya

3.      Pompa hidram bersifat terus-menerus

4.      Tanpa bahan bakar

4.3  Kekurangan Hidram

Alat ini selain mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan tersendiri, yaitu  pompa hiram ini memerlukan aliran sungai agar bisa bekerja dan mampu memanfaatkan energi kinetik yang diperoleh dari aliran air.

 

 

 

4.4 Hubungan antara Hidram, Pipa dan Debit


Tabel 3. Hasil Percobaan  Pompa Hidram Pada Pipa Inlet Diameter 2 Inchi

Percobaan

Head pompa / h ( m )

Debit pompa / Q

( liter/detik )

Efisiensi pompa / ɳ ( % )

1

4

0,073

35,47

2

5

0,065

31,52

3

6

0,053

25,89

4

7

0,040

20,00

5

8

0,022

11,49

 

Dari grafik hubungan antara head pompa hidram dengan debit pompa hidram pada pipa inlet diameter 2 inchi mempunyai karakteristik didiameternya, yaitu debit yang dihasilkan pompa akan semakin besar jika diameter pipa inlet juga semakin besar. Hal ini dikarenakan tekanan dinamis air yang digunakan untuk membentuk water hammer semakin besar sehingga debit yang dihasilkan pompa hidram juga semakin besar.

Dari grafik hubungan antara head pompa hidram dengan debit pompa hidram dapat disimpulkan semakin tinggi head pompa maka semakin kecil nilai debit pompa hidram. Selain itu semakin besar pipa inlet pada pompa hidram maka debit yang dihasilkan pompa hidram juga semakin besar.

 

 Efisiensi pompa hidram adalah merupakan efisiensi daya air yang dihasilkan pompa dibandingkan dengan daya sumber dari aliran pipa inlet. Grafik hubungan efisiensi pompa hidram dengan debit pompa hidram pada pipa inlet diameter 2 inchi menunjukan semakin tinggi head pompa maka efisiensi semakin kecil, dengan trend grafik yang didapatkan menyerupai grafik eksponensial.

 Dari hubungan antara efisiensi pompa hidram dengan debit pompa hidram dapat disimpulkan semakin tinggi head pompanya maka semakin kecil pula efisiensi pompa hidram. Demikian pula dengan debit pompa hidram,semakin besar debit yang dihasilkan maka semakin kecil pula nilai efisiensi pompa hidram.

 

BAB V
PENUTUP

 

5.1 Kesimpulan

Air merupakan unsur penting dalam dunia pertanian. Jika tanaman kekurangan air maka tanaman tidak dapat tumbuh dengan baik. Penimgkatan bahan bakar fosil yang signifikan berakibat meningkatnya biaya operasional dalam pengadaan air. Dalam aplikasi pompa hidram perlu diperhatikan kapasitas dan ketinggian, tingkat kebutuhan, dan jarak sumber air terhadap daerah. Pengaplikasian alat Pompa Hidraulik Ram (Hidram) dapat mempermudah pengairan pada areal dataran tinggi, sehingga kebutuhan air di daerah minim akses ketersediaan air dapat terpenuhi. Petani tidak perlu mengeluarkan tenaga berlebihan karena Pompa Hidram bekerja secara otomatis. Selain itu, pompa Hidram merupakan pompa air dengan biaya operasional rendah sehingga mudah untuk diterapkan oleh petani. Daya angkat pompa hidram minimum dua kali dan maksimum dua puluh kali tinggi jatuh vertikal. Dengan penggunaan Pompa Hidram maka kebutuhan air di daerah minim ketersediaan air terutama dataran tinggi dapat tercukupi. Pembuatan pompa hidram sederhana dan bahan-bahannya. Teknologi pompa hidram merupakan alternatif pengadaan air yang murah, sederhana, dan efisien.

5.2 Saran

Beberapa saran :

1.        Diharapkan petani dapat menerapkan penggunaan Pompa Hidram karena dapat menunjang serta mempermudah kinerja petani dalam hal penyediaan air.

2.        Adanya pengadaan bantuan Pompa Hidram oleh pemerintah untuk petani sehingga petani lebih bersemangat untuk melakukan kegiatan pertanian.

3.        Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan kreatifitas dalam penerapan pompa hidram khususnya di daerah yang minim akses pengairan

4.        Adanya sosialisasi tentang pembuatan dan penerapan pompa hidram

5.        Penerapan pompa hidram yang lebih efisien dan bertenaga lebih

DAFTAR PUSTAKA

 

Bambang.Triatmojo,1993,Hidraulika I,Beta Ofset,Yogyakarta.

Bambang.Triatmojo,1993,Hidraulika II,Beta Ofset,Yogyakarta.

Dzikri Rahmat R, Marjan, Sari Sami,2013,Hubungan linear antara jarak katup limbah dan tinggi katup limbah,Fakultas Teknik,Universitas Gajah Mada.

 

Herawati,Kuswartoro,dan Gurawan,2012,Penelitian Panjang Pipa Inlet Terhadap Efisiensi Pompa Hidram,Teknik Sipil,Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Surakarta.

 

Hidayat,Wahyu,2011,pengaruh panjang pipa inlet terhadap debit pompa hidram,Universitas Brawijaya.

 

Jaelani, A., 2011, Pengaruh Pemakaian Variasi         Tinggi Serta    Posisi Pemasangan Tabung Kompresor.

 

Linsey, R.K and Francini, J.B., 1979. Water Resources Engineering. McGraw-Hill, New York.

Putra, T., 2010. Pengujian Pompa Hidram Sebagai Pompa Ramah.

 

Sari Sami,2013,hubungan linear antara tinggi katup limbah dan jarak antar katup terhadap efisiensi pompa hidram,Teknik Mesin,Universitas Brawijaya.

 

Sulthoni, Mohammad,2011,pengaruh diameter pipa inlet terhadap pemompaan pompa hidram, Teknik Sipil,Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Surakarta .

 

Terhadap Unjuk Kerja Pompa Hidram (Hidraulic Ram). Skripsi Universitas Mataram, Mataram.

 

Waroni,Rofit,2009,Perancangan dan Pembuatan Pompa Hidram Untuk Desa Kluwih Kecamatan Tulakan Kabupaten Pacitan,Teknik Mesin,Fakultas Teknik,Institut Teknologi Surabaya.

 

Widarto L dan Sudarto,F.X. 1997, Membuat Pompa Hidram, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.

 

Yoga.Bakti.Saputra,2013,Rancang Bangun Dan Pengujian Pompa Hidram Dengan Variasi Katup Buang,Teknik Mesin,Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Surakarta



0 comments:

Post a Comment

 
Dunia Pertanian © 2018