Pompa Air Hidram sebagai Irigasi Tanaman untuk Mewujudkan Kemandirian Pangan dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pertanian adalah kegiatan
pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan
pangan, bahan baku industri, atau sumber energi, serta untuk mengelola
lingkungan hidupnya. Pertanian merupakan salah satu sektor
utama yang menunjang pekembangan perekonomian Indonesia. Selain itu, dengan
sektor pertanian yang baik akan dicapai ketahanan pangan yang baik. Sektor
pertanian yang baik juga ditunjang dengan pengairan yang baik. Saat ini di Indonesia
sangat rentan kekurangan air, khususnya bagi petani. Bagi petani air adalah
sumber kehidupan bagi tanamannya.
Air
merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia, hewan dan
tumbuh-tumbuhan. Kebutuhan air yang cukup banyak seringkali menimbulkan
permasalahan baru bagi manusia, khususnya bagi masyarakat yang tinggal jauh
dari sumber air atau berada di tempat yang berada diatas sumber air. Penggunaan
pompa untuk pemenuhan kebutuhan air memang sebuah solusi tepat dan telah
terbukti sukses digunakan dari generasi ke generasi. . Masyarakat biasa
menggunakan pompa air untuk memompakan air dari sumber air ke tempat tinggal
mereka maupun kedalam ladang mereka. Namun jika dicermati secara mendalam,
ternyata masih ada kendala yang dihadapi yang dihadapkan pada kebutuhan energi
sebagai sumber tenaga penggerak utama (prime mover) pompa.
Pada umumnya, penggerak utama pompa yang
digunakan adalah motor listrik yang memerlukan energi listrik sebagai tenaga
penggerak. Masalahnya, tidak semua daerah telah mendapatkan aliran listrik.
Sementara itu, jika kebutuhan energi penggerak utama dipenuhi dengan
menggunakan mesin diesel, akan dihadapkan pada masalah finansial dan daya beli
masyarakat yang masih rendahPenggunaan pompa air ini juga masih mengalami
kesulitan, antara lain tidak tersedianya sumber tenaga listrik atau sulitnya
mendapatkan bahan bakar dan mahalnya biaya operasional pompa.
Sehingga pompa Hidraulik ram (hidram)
dinilai cukup tepat untuk mengatasi permasalahan tersebut, sebab mempunyai
beberapa keuntungan jika dibandingkan dengan jenis pompa yang lain, yaitu tidak
membutuhkan energi listrik atau bahan bakar, tidak membutuhkan pelumasan, biaya
pembuatan dan pemeliharaannya relatif murah dan pembuatannnya cukup mudah.
Penelitian lain tentang berbagai rancangan dan unjuk kerja pompa hidram telah
dilakukan, pada pompa hidram, terdapat satu komponen penting, yaitu tabung
kompresor. Disamping untuk mendapatkan aliran pemompaan yang kontinu, tabung
kompresor juga berfungsi mengurangi daya yang dibutuhkan pada pompa untuk
menaikkan air.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun masalah-masalah yang timbul dikehidupan
masyarakat mengenai hal ini :
1. Penyediaan
air di daerah kesulitan sumber air
2. Pengairan
areal pertanian di dataran tinggi
1.3 Tujuan
Tujuan
dibuatnya penelitian ini yaitu :
1. Mengairi
areal dataran tinggi dan penyediaan air di daerah minim akses ketersediaan air
2. Menggunakan pompa air dengan biaya operasional
rendah dan sumber daya alami
1.4 Manfaat
Setelah
kita mempelajari penelitian ini, adapun manfaat yang kita peroleh :
1. Dapat
membuat dan mengaplikasikan alat pompa Hidraulik ram (HIDRAM)
2. Mampu
memenuhi kebutuhan air, khususnya daerah yang kurang akan akses ketersediaan
air
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Pompa Hidram
Pompa
hidram atau singkatan dari hidraulic ram berasal dari kata
hidro = air (cairan ), dan ram = hantaman, pukulan atau tekanan, sehingga
terjemahan bebasnya menjadi tekanan air. Jadi pompa hydram adalah sebuah pompa
yang energi atau tenaga penggeraknya berasal dari tekanan atau hantaman air
yang masuk kedalam pompa melalui pipa. Masuknya air yang berasal dari berbagai
sumber air ke dalam pompa harus berjalan secara kontinyu atau terus menerus.
Alat ini sederhana dan efektif digunakan pada kondisi yang sesuai dengan
syarat-syarat yang diperlukan untuk operasinya.
Dalam
kerjanya alat ini,perubahan energi kinetik aliran air menjadi tekanan dinamik dan menimbulkan efek palu air
(water hammer) yang memungkinkan air mengalir dari tinggi vertical (head) yang
rendah ke tempat yang lebih tinggi. Gejala palu air terjadi karena adanya air
dari reservoir dialirkan melalui pipa secara tiba-tiba dihentikan oleh suatu
penutupan katup, maka energi potensial akan berubah menjadi energi kinetik,
sehingga serangkan gelombang tekanan positif
dan negatif akan bergerak maju mundur di dalam pipa sampai terhenti
akibat gesekan.
Pompa hidram bekerja dengan prinsip kerja palu
air, yaitu ketika suatu aliran fluida dihentikan secara tiba-tiba seperti
dengan menutup katup dengan sangat cepat sehingga akan membentur katup dan
menimbulkan tekanan yang melonjak disertai fluktuasi tekanan di sepanjang pipa
untuk beberapa saat. Sebagian gelombang tekanan tersebut akan menjadi arus
balik ke arah reservoir dan terjadi penurunan tekanan pada sistem pompa
sehingga klep penghantar tertutup kembali sehingga klep limbah membuka kembali.
Akibat dari pembebasan tekanan tersebut kembali lagi arus air dari reservoir
menuju pompa akan menekan naik klep limbah sehingga terjadi penutupan tiba-tiba
yang mengakibatkan terjadi proses palu air. Proses yang terjadi berulang-ulang
inilah yang mendorong naik air ke pipa penghantar yang kemudian diteruskan ke
penampung.
Penggunaan hidraulik ram tidak terbatas hanya
pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga dapat digunakan
untuk pertanian, peternakan, dan perikanan darat.Alat ini mempunyai keuntungan
dibandingkan dengan jenis pompa lainnya,yaitu
tidak membutuhkan sumber tenaga tambahan,biaya operasinya murah tidak
memerlukan pelumasan, hanya memiliki dua bagian yang bergerak sehingga
memperkecil terjadinya keausan, perwatannya sederhanan dan dapat bekerja secara
efisien. Daya angkat vertikal minimum adalah kira-kira dua kali tinggi jatuh
vertikal dan daya angkat vertikal maksimum adalah kira-kira dua puluh kali
tinggi jatuh vertikal.
Karena pompa ini bekerja tanpa menggunakan
bahan bakar minyak (BBM) atau tanpa motor listrik maka disebut juga “ Pompa Air
Tanpa Motor “ ( Motorless Water Pump
) dan disingkat PATM. Dalam aplikasi pompa hidram perlu diperhatikan kapasitas
dan ketinggian sumber air terhadap dareah, tingkat kebutuhan air dan jarak
daerah. Pembuatan pompa hidram sangat sederhana dan bahan-bahannya dapat
tersedia didalam negeri.
2.2
Irigasi
Sejak jaman dahulu manusia sudah memulai untuk memakai dan mengembangkan
sistem irigasi. Agar dapat mempermudah dalam pengairan lahan pertanian ataupun
perkebunan. Apalagi didukung dengan dekatnya wilayah yang kaya akan air atau
daerah yang beriklim dengan curah hujan yang tinggi.
Irigasi adalah suatu sistem untuk mengairi suatu lahan dengan cara
membendung sumber air. Atau dalam pengertian lain irigasi adalah usaha
penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjang pertanian
yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah
tanah, irigasi pompa, dan irigasi tambak.
Irigasi merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk
mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model
irigasi yang dapat dilakukan manusia. Pada zaman dahulu, jika persediaan air
melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka
irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian. Namun,
irigasi juga biasa dilakukan dengan membawa air dengan menggunakan wadah
kemudian menuangkan pada tanaman satu per satu. Untuk irigasi dengan model
seperti ini di indonesia biasa disebut menyiram.
2.2.1 Jenis – jenis Irigasi
1. Irigasi permukaan adalah pengaliran air di atas
permukaan dengan ketinggian air sekitar 10 – 15 cm di atas permukaan tanah.
Irigasi permukaan merupakan sistem irigasi yang menyadap air langsung di sungai
melalui bangunan bendung maupun melalui bangunan pengambilan bebas (free
intake) kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui saluran sampai
ke lahan pertanian. Di sini dikenal saluran primer, sekunder, dan tersier.
Pengaturan air ini dilakukan dengan pintu air. Prosesnya adalah gravitasi,
tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
2. Irigasi lokal adalah ini air distribusikan
dengan cara pipanisasi. Di sini juga berlaku gravitasi, di mana lahan yang
tinggi mendapat air lebih dahulu. Namun air yang disebar hanya terbatas sekali
atau secara lokal.
3. Irigasi dengan penyemprotan. Adalah irigasi yang
biasanya penyemprotan dipakai penyemprot air atau sprinkle. Air yang disemprot
akan seperti kabut, sehingga tanaman mendapat air dari atas, daun akan basah
lebih dahulu, kemudian menetes ke akar.
4. Irigasi tradisional dengan ember. Di sini diperlukan
tenaga kerja secara perorangan yang banyak sekali. Di samping itu juga
pemborosan tenaga kerja yang harus menenteng ember.
5. Irigasi pompa air air diambil dari sumur dalam dan
dinaikkan melalui pompa air, kemudian dialirkan dengan berbagai cara, misalnya
dengan pipa atau saluran. Pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi
sawah.
6. Irigasi tanah kering dengan terasisasi di afrika yang
kering dipakai sistem ini, terasisasi dipakai untuk distribusi air. Ada beberapa
sistem irigasi untuk tanah kering, yaitu: irigasi tetes (drip irrigation),
irigasi curah (sprinkler irrigation), irigasi saluran terbuka (open ditch
irrigation), dan irigasi bawah permukaan (subsurface irrigation).
2.2.2 Tujuan irigasi
Selain untuk mengairi sawah atau lahan pertanian, irigasi juga memiliki
tujuan lain, yaitu :
1. Memupuk atau merabuk tanah, air sungai juga
memiliki zat – zat yang baik untuk tanaman
2. Membilas air kotor, biasanya ini didapat di perkotaan.
Saluran – saluran di daerah perkotaan banyak sekali terdapat kotoran yang akan
mengendap apabila dibiarkan, sehingga perlu dilakukan pembilasan.
3. Kultamase ini hanya dapat dilakukan bila air yang
mengalir banyak mengandung mineral, material kasar. Karena material ini akan
mengendap bila kecepatan air tidak mencukupi untuk memindahkan material
tersebut.
4. Memberantas hama, gangguan hama pada tanaman seperti
sudep, tikus, wereng dan ulat dapat diberantas dengan cara menggenangi
permukaan tanah tersebut dengan air sampai batas tertentu.
5. Mengatur suhu tanah, mengatur suhu tanah, misalnya
pada suatu daerah suhu tanah terlalu tinggi dan tidak sesuai untuk pertumbuhan
tanaman maka suhu tanah dapat disesuaikan dengan cara mengalirkan air yang
bertujuan merendahkan suhu tanah.
6. Membersihkan tanah, membersihkan tanah, dilakukan pada
tanah yang tidak subur akibat adanya unsur-unsur racun dalam tanah. Salah satu
usaha misalnya penggenangan air di sawah untuk melarutkan unsur-unsur berbahaya
tersebut kemudian air genangan dialirkan ketempat pembuangan.
7. Mempertinggi permukaan air tanah. Mempertinggi
permukaan air tanah, misalnya dengan perembesan melalui dinding-dinding
saluran, permukaan air tanah dapat dipertinggi dan memungkinkan tanaman untuk
mengambil air melalui akar-akar meskipun permukaan tanah tidak dibasahi.
2.2.3 Fungsi Irigasi
1. Memasok kebutuhan air tanaman
2. Menjamin ketersediaan air apabila terjadi betatan
3. Menurunkan suhu tanah
4. Mengurangi kerusakan akibat frost
5. Melunakkan lapis keras pada saat pengolahan tanah
BAB
III
METODE
PENELITIAN
3.1 Lokasi
Penelitian mengenai kinerja pompa hidram
ini akan dilaksanakan di Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian Malang
3.2 Jadwal Kegiatan
Adapun
jadwal kegiatan penelitian akan dilaksanakan secara 5 hari berturut-turut untuk
memperoleh hasil maksimal. Penelitian dilaksanakan :
Hari : Minggu-Kamis
Tanggal : 1 – 5 April 2018
Tabel
. 1 Jadwal Kegiatan Penelitian Pompa Hidram
Kegiatan |
H1 |
H2 |
H3 |
H4 |
H5 |
Pembuatan Hidram |
|
|
|
|
|
Pengujian pompa 1
terhadap irigasi lahan |
|
|
|
|
|
Pengujian pompa 2
terhadap tanaman didalam polybag |
|
|
|
|
|
Pengujian pompa 3
terhadap tanaman didataran yang lebih tinggi |
|
|
|
|
|
Pengujian pompa 4
terhadap kombinasi irigasi lahan dan polybag |
|
|
|
|
|
Pada
dasarnya untuk setiap tahapan, memiliki tujuan yang sama yaitu untuk mengukur
kemampuan pompa hidram untuk mengairi lahan maupun polybag.
Keterangan :
Kali ini pompa hidram akan dikombinasikan dengan pengairan (irigasi) untuk tanaman dilahan dan di polybag sehingga memungkinkan untuk memiliki keuntungan ganda. Seperti halnya pompa hidram yang lain, pompa hidram ini bekerja secara terus menerus dengan tenaga pompanya itu sendiri dan bekerja secara terus menerus.
3.4 Pengambilan Data
Dalam melakukan penelitian tentunya dipergunakan
metode penelitian guna memperoleh data yang akurat dan reIevan dengan maksud
dan tujuan penelitian. Untuk memperoleh data tersebut maka penulis melakukan pengumpulan
data melalui :
1. Data Primer
Data primer adaiah data yang diperoleh Iangsung dari
perusahaan guna memperoleh data yang berhubungan dengan topik penelitian. Data
ini menggunakan teknik pengumpulan data melalui :
A. Wawancara (interview) yaitu tanya jawab dengan mengadakan komunikasi
langsung dengan berwenang dalam perusahaan untuk memperoleh data dan informasi
yang dibutuhkan.
B. Daftar pertanyaan (questioner) yaitu menyusun daftar pertanyaan dalam
bentuk angket yang ditujukan kepada responden.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah
data yang diperoleh dari literatur-literatur dan buku-buku bacaan yang erat
hubungannya dengan objek penelitian. Data ini menggunakan teknik pengumpulan
data melalui . Studi dokumen yaitu mengumpulkan data yang diperlukan melalui
dokumendokumen dan literature. serta tuiisan-tuiisan yang berkaitan dengan
perencanaan karier dan insentif yang ada di PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk, Cabang Utama Medan.
3.5 Teknik Analisis Data
Data yang telah didapatkan selanjutnya akan dianalisa
dengan teknikteknik sebagai berikut :
1. Teknik Analisis Dekriptif
Yaitu teknik untuk mengumpulkan data, rnengelompokkan. Sehingga data
tersebut akan memberikan suatu gambaran yang sebenarnya.
2. Analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisa kuantitatif. Tujuan
analisis ini digunakan untuk menarik kesimpulan dan menguji hipotesis serta
menga.nalisa data penelitian yang bersifat hubungan (pengaruh)
3.6 Alat dan Bahan
Saat
melakukan penelitian tentunya kita memerlukan alat dan bahan yang harus kita
bawa. Adapun alat dan bahannya adalah sebagai berikut :
A.
Alat :
1. Gergaji
pipa
B.
Bahan :
1. Pipa
2. Selotip
3. Lem
Pipa
4. Pipa
sambungan L dan T
5. Selang
6. Penyaring
air
7. Pemberat
8. Klep
9. Tandon
3.7 Langkah Kerja
Langkah-langkah
pembuatan hidram adalah sebagai berikut :
1. Persiapkan
alat dan bahan
2. Rangkailah
pipa-pipa sesuai keinginan (potong pipa sesuai ukuran yang kita inginkan)
3. Jangan
lupa pasang klep di kerangkanya
4. Setelah
itu lem pipa di setiap bagiannya, agar lebih kuat
5. Ketika
sudah selesai, pasang pipa besar menuju arah mata air dan pasang selang sesuai
arah dari tandon air
6. Pasang
pemberat pada pompa hidram, sehingga pompa bisa berjalan secara terus menerus
3.8 Biaya Pembuatan
Tabel 2. Biaya Pembuatan Hidram
No |
Nama
Barang |
Volume |
Harga
Satuan |
Harga
Total |
1 |
Klep |
2 |
Rp.
40.000 |
Rp.
80.000 |
2 |
Pipa
1 inchi |
1 |
Rp. 30.000 |
Rp. 30.000 |
3 |
Pipa
2 inchi |
1 |
Rp. 55.000 |
Rp. 55.000 |
4 |
Pipa
corong |
4 |
Rp. 5.000 |
Rp. 20.000 |
5 |
Pipa
T |
2 |
Rp. 5.000 |
Rp. 10.000 |
6 |
Pipa
L |
1 |
Rp. 5.000 |
Rp. 5.000 |
7 |
Pipa
Krat |
4 |
Rp. 5.000 |
Rp. 20.000 |
8 |
Lem |
2 |
Rp. 20.000 |
Rp. 40.000 |
9 |
Selang |
1 |
Rp.
100.000 |
Rp.
100.000 |
10 |
Tandon |
1 |
Rp.
100.000 |
Rp.
100.000 |
Jumlah |
Rp.
360.000 |
BAB
IV
HASIL
DAN PEMBAHASAN
4.1 Pompa Hidram
Pompa
hydram adalah pompa yang bekerja secara terus-menerus dengan memanfaatkan energi
kinetik yang mengalir dari air. Sehingga pompa ini oleh petani dapat
dimanfaatkan untuk mengairi sawah di tempat yang lebih tinggi dan juga untuk
mengairi tanaman dimanapun berada. Dalam hal ini kami mencoba berbagai
percobaan dengan mengkolaborasikan antara pompa hydram dengan mengairi
diberbagai sumber tanaman, yaitu meliputi :
1.
Pengujian pompa 1 terhadap irigasi lahan
2.
Pengujian pompa 2 terhadap tanaman didalam polybag
3.
Pengujian pompa 3 terhadap tanaman didataran yang lebih tinggi
4.
Pengujian pompa 4 terhadap kombinasi irigasi lahan dan polybag
Dari berbagai percobaan yang telah
dibuat, kita dapat mengerti bawasannya :
1. Pompa
hidram mampu menjadi irigasi di tempat yang lebih tinggi
2. Pompa
hidram mampu mengairi 2 macam wadah (sawah dan polibag)
4.2 Kelebihan Hidram
Adapun kelebihan yang kita peroleh
dari alat ini yaitu :
1. Petani
tidak perlu mengeluarkan biaya terus menerus ketika akan mengairi tanamannya
2. Hemat
biaya
3. Pompa
hidram bersifat terus-menerus
4. Tanpa
bahan bakar
4.3 Kekurangan Hidram
Alat ini selain
mempunyai kelebihan juga mempunyai kekurangan tersendiri, yaitu pompa hiram ini memerlukan aliran sungai agar
bisa bekerja dan mampu memanfaatkan energi kinetik yang diperoleh dari aliran
air.
4.4 Hubungan antara Hidram, Pipa dan
Debit
Tabel 3. Hasil Percobaan Pompa Hidram Pada Pipa Inlet Diameter 2 Inchi
Percobaan |
Head pompa / h ( m ) |
Debit pompa / Q ( liter/detik ) |
Efisiensi pompa / ɳ ( % ) |
1 |
4 |
0,073 |
35,47 |
2 |
5 |
0,065 |
31,52 |
3 |
6 |
0,053 |
25,89 |
4 |
7 |
0,040 |
20,00 |
5 |
8 |
0,022 |
11,49 |
Dari
grafik hubungan antara head pompa hidram dengan debit pompa hidram pada pipa inlet
diameter
2 inchi mempunyai karakteristik didiameternya, yaitu debit yang dihasilkan
pompa akan semakin besar jika diameter pipa inlet juga
semakin besar. Hal ini dikarenakan tekanan dinamis air yang digunakan untuk
membentuk water hammer semakin besar sehingga
debit yang dihasilkan pompa hidram juga semakin besar.
Dari
grafik hubungan antara head pompa hidram dengan debit pompa hidram dapat
disimpulkan semakin tinggi head pompa maka semakin kecil nilai debit pompa
hidram. Selain itu semakin besar pipa inlet
pada pompa hidram maka debit yang dihasilkan pompa hidram juga semakin besar.
Efisiensi pompa hidram adalah
merupakan efisiensi daya air yang dihasilkan pompa dibandingkan dengan daya
sumber dari aliran pipa inlet.
Grafik hubungan efisiensi pompa hidram dengan debit pompa hidram pada pipa inlet
diameter
2 inchi menunjukan semakin tinggi head pompa maka efisiensi semakin kecil,
dengan trend grafik yang didapatkan menyerupai grafik eksponensial.
Dari hubungan antara efisiensi pompa hidram
dengan debit pompa hidram dapat disimpulkan semakin tinggi head pompanya maka
semakin kecil pula efisiensi pompa hidram. Demikian pula dengan debit pompa
hidram,semakin besar debit yang dihasilkan maka semakin kecil pula nilai
efisiensi pompa hidram.
BAB
V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Air merupakan unsur penting dalam dunia
pertanian. Jika tanaman kekurangan air maka tanaman tidak dapat tumbuh dengan
baik. Penimgkatan bahan bakar fosil yang signifikan berakibat meningkatnya
biaya operasional dalam pengadaan air. Dalam aplikasi pompa hidram perlu
diperhatikan kapasitas dan ketinggian, tingkat kebutuhan, dan jarak sumber air
terhadap daerah. Pengaplikasian alat Pompa Hidraulik Ram (Hidram) dapat
mempermudah pengairan pada areal dataran tinggi, sehingga kebutuhan air di
daerah minim akses ketersediaan air dapat terpenuhi. Petani tidak perlu
mengeluarkan tenaga berlebihan karena Pompa Hidram bekerja secara otomatis.
Selain itu, pompa Hidram merupakan pompa air dengan biaya operasional rendah
sehingga mudah untuk diterapkan oleh petani. Daya angkat pompa hidram minimum
dua kali dan maksimum dua puluh kali tinggi jatuh vertikal. Dengan penggunaan
Pompa Hidram maka kebutuhan air di daerah minim ketersediaan air terutama
dataran tinggi dapat tercukupi. Pembuatan pompa hidram sederhana dan bahan-bahannya.
Teknologi pompa hidram merupakan alternatif pengadaan air yang murah,
sederhana, dan efisien.
5.2 Saran
Beberapa saran :
1.
Diharapkan petani dapat menerapkan
penggunaan Pompa Hidram karena dapat menunjang serta mempermudah kinerja petani
dalam hal penyediaan air.
2.
Adanya pengadaan bantuan Pompa Hidram oleh
pemerintah untuk petani sehingga petani lebih bersemangat untuk melakukan
kegiatan pertanian.
3.
Diharapkan dapat menambah pengetahuan dan
kreatifitas dalam penerapan pompa hidram khususnya di daerah yang minim akses
pengairan
4.
Adanya sosialisasi tentang pembuatan dan
penerapan pompa hidram
5.
Penerapan pompa hidram yang lebih efisien
dan bertenaga lebih
DAFTAR
PUSTAKA
Bambang.Triatmojo,1993,Hidraulika
I,Beta
Ofset,Yogyakarta.
Bambang.Triatmojo,1993,Hidraulika
II,Beta
Ofset,Yogyakarta.
Dzikri Rahmat R,
Marjan, Sari Sami,2013,Hubungan linear antara jarak katup limbah dan tinggi katup
limbah,Fakultas
Teknik,Universitas Gajah Mada.
Herawati,Kuswartoro,dan
Gurawan,2012,Penelitian Panjang Pipa Inlet Terhadap Efisiensi Pompa
Hidram,Teknik
Sipil,Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Hidayat,Wahyu,2011,pengaruh
panjang pipa inlet terhadap debit pompa hidram,Universitas
Brawijaya.
Jaelani, A., 2011, Pengaruh Pemakaian Variasi
Tinggi Serta Posisi Pemasangan
Tabung Kompresor.
Linsey, R.K and Francini, J.B., 1979. Water Resources Engineering.
McGraw-Hill, New York.
Putra, T., 2010. Pengujian Pompa Hidram Sebagai Pompa Ramah.
Sari Sami,2013,hubungan
linear antara tinggi katup limbah dan jarak antar katup terhadap efisiensi
pompa hidram,Teknik
Mesin,Universitas Brawijaya.
Sulthoni,
Mohammad,2011,pengaruh diameter pipa inlet terhadap pemompaan pompa hidram, Teknik
Sipil,Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Surakarta .
Terhadap Unjuk Kerja Pompa Hidram (Hidraulic
Ram). Skripsi Universitas Mataram, Mataram.
Waroni,Rofit,2009,Perancangan
dan Pembuatan Pompa Hidram Untuk Desa Kluwih Kecamatan Tulakan Kabupaten
Pacitan,Teknik
Mesin,Fakultas Teknik,Institut Teknologi Surabaya.
Widarto
L dan Sudarto,F.X. 1997, Membuat Pompa
Hidram, Penerbit Kanisius, Yogyakarta.
Yoga.Bakti.Saputra,2013,Rancang
Bangun Dan Pengujian Pompa Hidram Dengan Variasi Katup Buang,Teknik
Mesin,Fakultas Teknik,Universitas Muhammadiyah Surakarta
0 comments:
Post a Comment